Sabtu, 26 Januari 2013

Ada apa dengan Karangbanjar???

Di desa Wisata Karang Banjar ini, dapat melihat secara langsung proses pembuatan rambut palsu, bulu mata palsu, sapu lidi, sapu ijuk, sanggul.
Telah tersedia fasilitas 'homestay' di rumah penduduk dengan biaya yang sangat terjangkau. Suasana pedesaan yang sejuk, makanan khas daerah setempat, penduduk yang ramah membuat suasana yang semakin nyaman serta menikmati pertunjukkan tradisional khas Purbalingga, yang dimainkan oleh para penduduk desa tersebut.

KARANGBANJAR MANTAPKAN SEBAGAI DESA WISATA

Desa Karangbanjar Kecamatan Bojongsari memantapkan predikatnya sebagai desa wisata (dewi). Terlebih saat ini desa Karangbanjar sudah masuk dalam 10 besar nasional sebagai desa wisata yang memanfaatkan bantuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) bidang pariwisata antara tahun 2010 - 2011.
Atas prestasi ini, bupati Purbalingga diundang Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menerima penghargaan tersebut di gedung Sapta Pesona Soesilo Sudarman komplek Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, selasa besok 25 September 2012.
Kepala desa Karangbanjar Bojongsari Purbalingga Achmad Sobari mengatakan, pihaknya akan mengupayakan peningkatan SDM dan mempersiapkan adminsitrasi. Serta akan memperbaiki wajah desa.
Desa Karangbanjar akan menetapkan motto desa berupa slogan “Belum Ke Purbalingga Kalau Belum Ke Karangbanjar”.
Dijelaskan Sobari, pihaknya segera melakukan berbagai pembenahan terkait predikat desa wisata. Bahkan pengelola homestay-homestay di desa tersebut, telah sepakat menggunakan istilah “Tamuku adalah Keluargaku”.
Tamu dari kota yang menginap di homstay Karangbanjar, selama ini tertarik akan aneka budaya dan tradisi lokal yang masih dilestarikan. Termasuk juga aneka kerajinan tangan warga masyarakat setempat, seperti pembuatan rambut palsu, gelung konde dan aneka sapu.

Sumber : http://dinbudparpora.purbalinggakab.go.id/berita/item/18-karangbanjar-mantapkan-sebagai-desa-wisata.html

Sobari Menang di Karangbanjar

PURBALINGGA, SATELITPOST – Sesaat setelah acara pemilihan, dari hasil pantauan SatelitPost lapangan Desa Karangbanjar, Kecamatan Bojongsari menjadi lautan manusia. Lapangan ini rupanya dipadati warga Karangbanjar yang tengah menunggu pengumuman hasil perhitungan suara pemilihan kepala desa.
Kepadatan ini mulai nampak sejak pukul 15.30 WIB. Mereka menanti apakah calon mereka keluar sebagai pemimpin desa atau tidak. Kepadatan ini baru berangsur berkurang setelah azan Magrib berkumandang. Namun, sebagian memilih tinggal hingga pengumuman keluar.
Sebagian mereka merupakan loyalis kedua kubu yang fanatik. Mereka rela menunggu berjam-jam untuk calon yang mereka usung. Hingga tiba saat Sukheri SPd Panlak Pilkades Desa Karangbanjar mengumumkan hasil penghitungan suara. Total warga yang berhak memilih ada 3.188. Dari jumlah ini 2.959 menggunakan hak pilihnya.
Dari jumlah suara yang masuk, 32 di antaranya tidak sah dan 2.926 sah. Calon tanda gambar padi atas nama Tatang Saputra meraih 1.422 suara dan tanda gambar ketela atas nama Ahmad Sobari meraih 1.504 suara. “Dengan demikian, calon dengan tanda gambar ketela akan diusulkan ke bupati untuk dilantik sebagai Kepala Desa Karangbanjar yang baru,” katanya.
Panitia yang dikawal ketat puluhan personil brimob dan Polres Purbalingga. Suasana seketika tegang menjelang detik-detik pengumuman. Namun pihak kepolisian mengumumkan agar warga yang tengah menunggu tetap tertib. Pengumuman akhirnya berjalan tertib. Panita kembali ke balai desa dengan dikawal ketat petugas. (Rudal Afgani)

Sumber : http://satelitnews.co/sobari-menang-di-karangbanjar/

Karangbanjar Masuk 15 Besar Desa Wisata Terbaik Nasional

PURBALINGGA (bp) Desa Karangbanjar, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga, masuk dalam 15 besar desa wisata terbaik nasional penerima Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Pariwisata tahun 2012. Tim juri dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang melibatkan unsur perguruan tinggi, Rabu (29/8/2012) melakukan penilaian ke Karangbanjar.
Tim penilai terdiri dari Djoko Dwiyanto (arkeologis-dosen Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada), Desta Titi Rahardjana (Pusat Studi Pariwisata UGM), dan dua pendamping dari Ditjen Pemberdayaan Masyarakat Parwisata Kemenparekraf masing-masing Dolly dan Tri Martiningsih. Tim diterima oleh Asisten Perekonomian & Kesra Setda Purbalingga Ir Susilo Utomo, M.Si, Kabid Pariwisata Dra Titi Setijawati, Kasubag Analisis & Kemitraan Media Bagian Humas Setda Ir Prayitno, M.Si, serta para pengurus kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Sinar PesonaKarangbanjar.
Tim selain melakukan penelitian administrasi juga melakukan pengecekan ke sejumlah homestay, kerajinan rambut yang menjadi daya tarik desa wisata, gedung pertemuan dan lingkungan desa wisata. Tim bahkan mengecek kebersihan kamar homestay hingga kamar mandi/wc.
Djoko Dwiyanto mengemukakan, Desa Karangbanjar merupakan salah satu dari 15 yang masuk dalam nominasi penilaian. Jumlah desa semula yang diseleksi sebanyak 72 desa wisata se-Indonesia. Kemudian terseleksi menjadi 33 desa, dan akhirnya disaring lagi menjadi 15 desa. Karangbanjar merupakan salah satu desa wisata penerima program PNPM bidang Pariwisata pada tahun 2009 dan 2010. Di Jateng ada tiga desa yang dinilai yakni desa wisata di Dieng Banjarnegara, kemudian di Kota Pekalongan dan Desa Karangbanjar, kata Djoko Dwiyanto.
Dari 15 desa ini, lanjut Djoko, nantinya akan dipilih enam desa terbaik masing-masing ditetapkan juara I hingga III dan juara harapan I hingga Harapan III. Penilaian hingga 15 September dan pengumuman akan dilakukan oleh Kemenparekraf pada akhir September 2012, kata Djoko yang mengaku sudah mengenal desa wisata Karangbanjar sejak tahun 1992.
Sementara Desta Titi Rahardjana mengemukakan, meski Karangbanjar sudah menjadi desa wisata sejak tahun 1992, namun masih perlu pembenahan kembali. Pembenahan itu seperti potensi desa, kesadaran masyarakat dalam mewujudkan sapta pesona wisata termasuk kebersihan lingkungan, prasarana dan sarana desa wisata seperti gapura sebagai identitas desa wisata, penunjuk lokasi homestay, pembenahan kelembagaan termasuk administrasi Pokdarwis, serta perlunya menambah daya tarik kunjungan wisata.
Perlu ada semacam event yang ditampilkan terjadwal untuk menjual desa wisata sehingga menarik kunjungan wisata, dan juga perlu semacam kios souvenir khas desa, kata Desta Titi Rahardjana.
Ketua Pokdarwis Sinar Pesona Maryoto mengemukakan, Karangbanjar sebagai desa wisata menyajikan kekhasan pada industri rambut dan kuliner buntil. Di Karangbanjar tercatat ada 28 perajin rambut, 188 industri makanan dan sekitar 80 homestay dengan kapasitas 300 pengunjung. Fasilitas pendukung adanya balai pertemuan, kolam pancing, cafe shop, bumi perkemahan, peternakan dan area parkir di lapangan.
Untuk pembenahan pengelola homestay, kami juga telah dilatih kursus bahasa Inggris selama enam bulan dan mengikuti berbagai kegiatan promosi yang dilakukan oleh Pemkab Purbalingga, kata Maryoto.
Berkaitan dengan PNPM pariwisata, Karangbanjar menerima dana Rp 52 juta pada tahun 2009 dan sebesar p 56 juta pada tahun 2010. Dana ini antara lain untuk pembelian springbed bagi pemilik homestay dan pembenahan sapras seperti sarana MCK di sekitar homestay dan balai pertemuan wisata, tambah Maryoto. (H-1)

Sumber : http://cintapurbalingga.blogdetik.com/2012/08/29/karangbanjar-masuk-15-besar-desa-wisata-terbaik-nasional/

© -Karangbanjar Punna Blog | Blogger Template HTML 5 | Designed by kimzigr | Using The 1KB Grid | Powered by Blogger